1. FLY BY WIRE
Terbang melalui kabel atau fly by wire adalah sebuah sistem kendali yang menggunakan sinyal elektronik dalam memberikan perintah, tetapi hal ini tidak berarti hanya menggantikan penggerakan oleh otot manusia diganti oleh pergerakan motor elektris/hidrolis system fly by wire juga mempunyai komputer utnuk mengolah data yang dipasok dari berbagai sensor dibadan pesawat sehingga kadang kadang kinerja system fly by wire secara detil tidak sinkron dengan keinginan operator system fly by wire paling umum dijumpai pada pesawat terbang.
A. Contoh kinerja sistem kendali pesawat.
Pada saat pilot ingin pesawat terbang lurus, maka fly by wire sebenernya berusaha keras supaya pesawat bisa terbang lurus dengan mengoreksi semua gannguan yang bisa membuat pesawat berbelok (dorongan angin dari samping, tekanan udara yang membuat pesawat belok, dll)
sedangkan saat pesawat dibelokan oleh pilot, bisa jadi ada beberapa perintah dari pilot yang diabaikan oleh system fly by wire, dengan tujuan supaya belokannya bisa enak, tidak stall, atau membahayakan struktur pesawat
Dengan sistem kendali yang bisa berpikir ini, kerja pilot menjadi lebih ringan, seumpama akan belok, maka pilot akan belok saja, gak perlu memikirkan berbagai informasi secara detil, kalau belokannya terlalu bahaya, maka fly by wire akan mengkoreksinya secara otomatis.
Sistem fly by wire sangat bermanfaat untuk dipasang pada pesawat tempur. Tidak seperti filosofi perancangan pesawat sipil yang mengutamakan kestabilan, maka pesawat tempur justru didesain supaya tidak stabil, sehingga gampang berbelok dan bermanuver. Pada saat pesawat tempur harus terbang lurus dan stabil, pilot justru harus kerja keras untuk menstabilkan pesawat. Pada pesawat yang ber-fly by wire, tugas menstabilkan pesawat ini diambil alih oleh system kendali fly by wire, sehingga pilot bisa lebih konsentrasi di tugas utamanya.
B. Aplikasi sistem sejenis di otomotif
Dalam sehari-hari sebenernya ada juga sistem kendali fly by wire yang kita pakai, satu contohnya adalah sistem rem ABS di mobil, rem ABS ini dilengkapi berbagai sensor untuk memastikan tidak terjadi selip antara roda dengan jalan, kalau sampai selip terdeteksi sensor , maka rem akan mengabaikan perintah sopir untuk mengerem habis, dan melepaskan rem sampai selipnya hilang maka remnya ngerem lagi, nanti kalau selipnya muncul lagi , maka kejadiannya akan berulang, begitu seterusnya sampai mobil berhenti atau sopir melepas pedal remnya, kadang-kadang bisa merasakan getaran siklus ini saat mengerem di mobil ber ABS.
2. SISTEM KELEMBABAN
CONTOH SISTEM KELEMBABAN:
1. Alat Pengaturan Temperatur dan Kelembaban untuk Ruang Budidaya Jamur .
Jamur tiram merupakan makanan berprotein tinggi yang hanya dapat hidup di daerah dataran tinggi dengan temperatur dan kelembaban tertentu. Selain itu, nilai jual dari jamur tiram ini tinggi. Hal ini memberikan inspirasi aplikatif pembudidayaan jamur tiram di daerah dataran rendah. Tugas akhir ini sebagai pengatur temperatur dan kelembaban untuk ruang budidaya jamur tiram berbasis mikrokontroler. Alat ini menggunakan sensor temperatur yang kemudian data dari sensor tersebut di kirim ke mikrokontroler untuk diolah. Setelah itu, keluarannya masuk ke dalam driver. Keluaran dari driver tersebut menggerakkan kompresor dan temperatur ruangan akan otomatis sesuai dengan yang diinginkan serta ditampilkan di display. Pengerjaan proyek tugas akhir yang menghasilkan alat pengatur temperatur dan kelembaban ini dapat mengatur temperatur antara 24ºC sampai 27ºC dan kelembaban antara 62% sampai 71% untuk pembudidayaan jamur tiram di daerah dataran rendah.
2. Sistem Pengendalian Suhu dan Kelembaban pada Mesin Pengering Kertas.
Pada industri percetakan, kertas merupakan salah satu bahan utama yang sangat berpengaruh terhadap kelancaran dan kualitas hasil produksi. Salah satu kendala yang sangat berpenguruh ini adalah naiknya tingkat kelembaban pada kertas yang akan dicetak. Ini disebabkan karena menurunnya suhu pada lingkungan, terutama pada musim penghujan. Bila kertas yang akan dicetak memiliki tingkat kelembaban yang tinggi, maka akan terjadi saling lengketnya kertas satu dengan yang lain pada proses percetakan, sehingga kelancaran proses produksi akan terhambat. Juga berpengaruh pada kualitas hasil produksi yang kurang optimal, yaitu hasil cetak yang terlihat kurang jelas atau sedikit kabur. Maka perlulah disini dibuat suatu alat pengering kertas untuk menjaga suhu dan tingkat kelembaban kertas yang akan dicetak agar tetap kering. Proses sistem pengeringan dilakukan dengan cara memasukkan beberapa kertas yang akan dikeringkan ke dalam ruang mesin pengering, kemudian memanasi suhu ruangan dan membuang udara basah pada ruang mesin pengering kertas. Dalam waktu beberapa menit atau jam pemanasan ruangan yang dilakukan diharapkan mampu mengeringkan dan menguragi kelembaban kertas.
Sistem kendali logika fuzzy merupakan salah satu alternatif sistem kendali yang
sederhana, dimana pada sistem kendali logika fuzzy tidak memerlukan pengetahuan tentang parameter-parameter numerik dari sistem. Sinyal kendali diperoleh dari error (kesalahan) yaitu selisih dari keluaran sistem yang dikendalikan dengan setpoint yang diinginkan, selain itu terdapat pula masukan berupa perubahan error (Δerror) sistem yang merupakan selisih antara error sekarang dengan error sebelumnya.
3. SISTEM BIOLOGIS
Teori Kontrol Dalam Sistem-Sistem Biologis (Rangkaian Umpan Balik).
Pengaturan dan pengawasan dalam sistem-sistem biologi sudah menjadi perhatian bagi para biolog lama sebelum Cannon memperkenalkan perkataan “homeostatis” untuk menerangkan kecendrungan organisme - organisme hidup mengatur variabelvariabel tertentu di dalam lingkungan internalnya. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa variabel-variabel seperti temperatur badan, tekanan darah, komposisi cairan tubuh, pH darah, tekanan parsiel gas-gas tertentu yang dibawa oleh aliran darah, dan konsentrasi – konsentrasi sejumlah besar bahan kimia didalam jaringan dikontrol dengan ketat. Oleh karena itu tidaklah mengherankan bila kita harus memeriksa pemakaian alat - alat yang dikembangkan untuk mempelajari sistem-sistem control otomatis dalam rekayasa untuk menyempurnakan pemahaman kita tentang sistem-sistem kontrol biologis.
Hidup kita sehari-hari dikelilingi oleh contoh-contoh pengawas dan pengatur yang dibangun manusia, seperti alatalat yang mempertahankan temperatur dan kelembaban ruangan, mengatur perolehan (gain) radio, menjalankan alat-alat bantu-daya di dalam mobil, dan mengatur banyak proses-proses di dalam industri modern.
:)
BalasHapus